Establishing Link, Encouraging Learning, and Building Cultural Understanding ( Mengupayakan hubungan, mendorong pembelajaran, dan membina pemahaman antar budaya)
Friday, June 18, 2010
Pertanyaan Seputar SEP TV 2010
1.Apa sajakah manfaat dari kegiatan Students Exchange Program Tangsel – Victoria 2010.
Manfaat yang paling utama adalah membuka wawasan siswa terhadap budaya Australia secara langsung. Peserta non-siswa melakukan studi komparatif tentang pengelolaan pendidikan secara internasional khususnya di Australia. Kegiatan ini akan berlangsung selama 10 hari dari tanggal 21 Juli s.d 31 Juli 2010.
2.Siapakahpelaksana kegiatan SEP TV 2010 dan bagaimanakah koordinasinya dengan sekolah yang akan dikunjungi di Australia?
Pelaksana utama kegiatan ini adalah Seksi Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan/Kabid Dikmenjur dan langsung dipimpin oleh Kasi Dikmenum-Bapak Drs. Dedi Rafidi. Kasi Dikmenum membentuk kepantiaan dari unsur sekolah yang akan berangkat. Panitia teknis ini diketuai oleh seorang kordinator, yaitu Bapak Drs. Ibni Afan dari SMA Negeri 4 Tangsel. Di Australia, kegiatan ini disupervsi oleh Ausindo Educational. Suatu lembaga konsultasi pendidikan yang mengatur persiapan di Australia, termasuk mengatur kegiatan di sekolah Australia yang akan dikunjungi.
3.Apakah anak saya aman mengikuti kegiatan ini?
Sangat aman dan tidak usah khawatir. Ini merupakan kegiatan formal dan resmi. Kegiatan ini diketahui dan dilaporkan ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Victoria sebagai wakil dari KedutaanRI di Australia.
4.Kegiatan apa sajakah yang dapat diiikuti oleh anak saya selama berada di Australia?
Kegiatan utama para siswa adalah belajar di sekolah Australia. Para siswa ‘membayangi’ / ‘shadowing’ siswa mitranya. Mereka juga menginap di rumah ‘orang tua’nya / ‘host family’. Peserta akan berkunjung juga ke pusat – pusat pendidikan/ educational centers yang terdapat di Australia.
5.Kemana sajakah peserta akan dibawa oleh panitia dan apa manfaatnya?
Peserta akan menjelajahi kota-kota: Melbourne, Bendigo, Castlemaine, Somerville, dan Sydney. Peserta akan mengalami budaya ‘country’ dan kota kosmopolitan Australia sekaligus. Peserta akan melihat keragaman budaya serta akan mengasah atau mempraktekan secara langsung keterampilan berbicara bahasa Inggris dalam situasi yang natural.
6.Bagaimanakah keadaan cuaca saat ini di Australia?
Saat ini di Australia sedang musim dingin. Suhu udara berkisar antara 4 – 12 derajat dan ditambah dengan angin dingin yang kencang. Persiapan mantel yang tebal, syal, penutup kepala akan sangat membantu. Kadang sering terjadi hujan, oleh karena itu membawa payung yang kuat akan sangat bermanfaat dan menunjang kegiatan.
7.Barang apa sajakah yang dapat saya bawa ke Australia?
Pemerintah Australia sangat melindungi alamnya dari kerusakan dan pencemaran. Barang yang dikategorikan dapat membawa bibit penyakit seperti telor, pisang,buah-buahan, sesuatu yang terbuat dari kulit dan kayu, barang-barang jenis ini akan ditolak masuk oleh imigrasi Australia. Adapun barang yang bisa masuk ke Australia adalah yang sudah dimasak atau already cooked dan dibawa dengan kemasan yang rapih dengan standar industri, misalnya dibungkus dengan menggunakan alumunium foil dan wrapping plastics. Barang-barang berupa makanan buatan rumah sebaiknya cantumkan kandungannya (ingredients) dalam bahasa Inggris dan tempelkan di barang tersebut (label). Obat-obatan pribadi sebaiknya bawa dari Indonesia karena akan sangat sulit mencari obat yang sesuai dengan anda di Australia.
8. Dimanakah alamat resmi anda di Australia?
Anda di pesawat akan mengisi Declaration Form. Pada form tersebut akan ditanya alamat anda di Australia. Maka silakan anda tulis: Consulate General RI Victoria – Tasmania, 72 Queens Road, St. Kilda, Melbourne, Australia. Ini alamat perwakilan/konsulat RI di Victoria. Kunjungan anda dilaporkan oleh Mediator ke Konsulat dan pencantuman alamat selama di Australia adalah sesuatu yang lazim (HS. 2010).
Bermula dari seminar yang diselenggarakan di SMA Negeri 2, Setu, Tangerang Selatan, ketika itu Prof. Peter Waterworth membawa profil sekolah dan surat siswa SMA Negeri 2 Setu Tangsel ke Australia. Kemudian, hal ini dipromosikan di majalah VILTA. Dilain hal, Ibu Helena Anggraeni,guru bahasa Indonesia dan LOTE Coordinator di Somerville Secondary College, sedang mencari mitra sekolah untuk meningkatkan minat siswanya belajar bahasa Indonesia. Sedangkan, SMA Negeri 2 Setu, Tangsel sedang mencari mitra sekolah untuk memenuhi program sekolahnya untuk menjadi sekolah bertaraf internasional. Ibu Cucu Rostika, Humas SMA Negeri 2 Setu Tangsel saat ini sedang aktif menjalin hubungan dengan Ibu Helena. Dengan dimediasi oleh Bapak Herli Salim,mediator sekolah Indonesia. Demikianlah asal muasal persahabatan kedua sekolah ini. Selamat membina persahabatan bagi Somerville Secondary College, Somerville, Victoria, dan SMA Negeri 2 Setu, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia.
No comments:
Post a Comment